Persahabatan 2 anak ini sudah cukup lama mereka jalankan, sebut saja
Cetar dan Membahana, sekarang mereka duduk di bangku kelas 9, waktu itu
adalah pemberitahuan jadwal pelajaran, mereka pun melihat seksama, “pa
a” kata cetar dengat tiba-tiba, “apa pe a” membetulkan kata cetar yang
salah, “lihat itu guru yang tidak disukai oleh kita mengajar di kelas
kita”, Mereka pun pasrah walau sedikit kecewa. Ternyata mereka
mendapatkan guru yang tidak disukai oleh mereka sebut saja Pak Botol
namanya.
Hari dimana pak botol mengajar di kelas mereka. Cetar dan Membahana
mendengarkan penjelasan Pak Botol dengan lesu, malas dan mengantuk, “Tar
aku pengen pingsan aja, dari tadi ngomong terus kaya nyamuk” kata
Membahana kepada Cetar, “jangan pingsan, nanti gak ada yang mau ngangkat
kamu” mengejek Membahan agar tidak bosan.
Setiap pelajaran pak botol semua siswa telah dipengaruhi oleh Cetar
dan Membahana yang malas untuk mendengarkan penjelasan dari Pak Botol
yang tidak ada ketertarikannya sama sekali.
“gimana kalo kita beri gelar kepada bapak ini dengan julukan jubir” kata
Cetar sambil tertawa, “oke” dengan lantangnya Membahana menjawab.
Pak Botol ini pun diberi gelar dengan Cetar dan Membahana yaitu gelar
jubir, karena menurut mereka Pak Botol sangat kuat berbicara selama 2
jam, tanpa henti.
Setiap Pak Botol membelakangi Cetar dan Membahana, 2 sahabat ini
melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dicontoh, seperti joget cesar,
melempar kertas, hal-hal itu pun ternyata membuat siswa lainnya
terpangaruhi dan mengikuti dengan karya berbeda-beda.
Kali ini Cetar dan Membahana mempunyai ide, setiap ada pelajaran Pak
Botol mereka harus bergantian untuk membeli permen atau jajan, untuk
dimakan saat pelajaran Pak Botol agar tidak bosan. Ide mereka ternyata
didukung oleh teman-teman lainnya. Waktu yang ditunggu-tunggu oleh
mereka, saat Pak Botol menjelaskan dan membelakangi siswa hampir semua
siswa makan di dalam kelas tanpa harus ketahuan oleh Pak Botol, dengan
cara yang sangat menarik contohnya cetar yang menguap lalu menutup
dengan tangannya dan di dalam tangannya itu sudah disiapkan permen, lalu
diemutnya hingga habis.
Hal Ini Pun Sampai Sekarang Masih Terjadi Dan Terlaksanakan!
Cerpen Karangan: Arief Gilang
Rabu, 25 Februari 2015
LUCU
16.04
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar